Membantu Siswa Tetap Aktif dengan Video Pembelajaran yang Kreatif

Oleh: Dr Tenia Wahyuningrum SKom MT, Wakil Rektor I Institut Teknologi Telkom Purwokerto

DI ERA pandemi Covid-19, sebagian besar proses belajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2020). Pada awalnya, metode pembelajaran daring muncul karena dukungan teknologi di lingkungan rumah dan sekolah, anak-anak dapat menonton video narasi di televisi, komputer dan tablet atau smartphone(Takacs, Swart and Bus, 2015).

Video telah menjadi bagian penting dari pendidikan dan sering kali digunakan sebagai mekanisme penyampaian informasi utama dalam kursus online, dan terbukti efektif (Brame, 2016; Ridha, 2021). Selama kebijakan sekolah dari rumah, berbagai inovasi dalam pembelajaran dilakukan agar materi dari guru dapat disampaikan secara baik pada siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru antara lain menentukan strategi pengajaran dan kegiatan belajar yang terbaik untuk siswa, diferensiasi atau strategi personalisasi yang paling efektif (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2020).

Metode ceramah yang biasa dilakukan guru pada pembelajaran konvensional, cenderung mengakibatkan siswa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran (Fahri, 2017). Salah satu cara untuk menyampaikan materi pembelajaran yang menyenangkan adalah menggunakan video.

Video pembelajaran merupakan media yang memiliki unsur audio (suara) dan visual gerak sebagai pengantar informasi guru pada siswa (Hadi, 2017). Tampilan visual yang lebih menarik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan fokus siswa terhadap materi yang diajarkan(Parlindungan, Mahardika and Yulinar, 2020).

Media video membantu siswa lebih memahami materi yang disampaikan, dengan mencapai kemampuan ranah kognitif (kegiatan mental otak), afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan/skill), dan meningkatkan interpersonal (Fahri, 2017). Video juga memungkinkan pengguna untuk melakukan pengulangan pada bagian tertentu(Mu’minah, 2021).

Selain digunakan oleh guru untuk membantu pengajaran, media video juga dapat digunakan oleh siswa untuk mengerjakan tugas sekolah. Sejumlah siswa dapat diminta memproduksi video konten mengenai pembelajaran yang telah dijelaskan guru.

Sebuah penelitian oleh Greene (2015) dilakukan dengan memberikan tugas proyek video untuk menjelaskan isi pembelajaran pada siswa. Kemudian semua siswa dalam satu kelas diuji pada pemahaman mereka tentang topik pembelajaran tersebut.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman pembelajaran meningkat ketika siswa membuat video konten untuk menjelaskan tujuan pembelajaran. Selain itu, hasil survei menunjukkan bahwa siswa menikmati tugas yang diberikan guru (Greene, 2015).

Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran daring, khususnya dalam pembuatan video yang kreatif dan inovatif, ITTP telah membangun laboratorium e-learning. Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas ruang tunggu, ruang makeup, ruang studio, dan ruang operator.

Di dalam studio terdapat berbagai peralatan pendukung, seperti kamera, teleprompter, greenscreen, microphone, lighting, meja dan kursi yang kita gunakan ini. Fasilitas yang dapat digunakan dalam pembelajaran seperti white board, lightboard, flipchart, dan Wacom pen tablet juga disediakan. Diharapkan, dengan membangun konten-konten digital yang kreatif, akan memicu para peserta didik agar lebih aktif. (*)

0 Response to "Membantu Siswa Tetap Aktif dengan Video Pembelajaran yang Kreatif"

Post a Comment