DPR Ingatkan Telegram Kapolri saat Sikapi Kritik BEM Unmul

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi PAN, Zainuddin Maliki meminta aparat kepolisian tak berlebihan menanggapi kritik yang dilayangkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.

Mahasiswa melancarkan kritik dengan menyebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai patung Istana Merdeka.

Zainuddin mengingatkan agar Polri melihat Surat Telegram Kapolri soal penanganan kasus dugaan pencemaran nama baik. Menurut dia, surat telegram tersebut mestinya bisa menjadi pedoman agar kasus BEM Unmul ditangani secara proporsional.


"Intinya Pak Kapolri itu kan, untuk tidak berlebihan anak buahnya dalam menyikapi kritik-kritik seperti itu," kata Zainuddin kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/11).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengeluarkan Surat Telegram berisi perintah kepada seluruh Kapolda untuk membina anggotanya agar tidak bersikap arogan dan melakukan kekerasan kepada masyarakat saat menjalankan tugas.

Instruksi Kapolri tersebut tertuang dalam surat telegram bernomor ST/2162/X/HUK.2.8/2021 tertanggal 18 Oktober 2021 yang ditandatangani oleh Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

Zainuddin juga meminta agar aparat kepolisian bisa belajar dari kritik yang diterima Presiden Joko Widodo. Meski kritik yang diterima lebih keras, kata dia, Jokowi tetap proporsional menyikapi hal itu. Soal kritik, ia juga meminta agar aparat belajar dari sayembara mural Kapolri.

"Jadi poinnya itu aja. Gunakan STR Pak Kapolri sebagai pedoman dalam menyikapi kritik masyarakat terhadap pemimpin," katanya.

Zainuddin berpandangan, kritik BEM Unmul kepada Ma'ruf tak lebih dari harapan masyarakat terhadap pemimpin. Lewat kritik itu, dia bilang, masyarakat ingin pemerintah memberi kinerja yang lebih baik.

"Itu saya kira pesan, substansi yang diinginkan oleh mahasiswa itu. Pemimpin kita, tunjukkan kinerja yang bagus sehingga bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat," tambahnya.

Presiden BEM Unmul Abdul Muhammad Rachim sebelumnya dipanggil aparat kepolisian buntut unggahan organisasinya lewat media sosial yang menyebut Wapres Ma'ruf Amin sebagai Patung Istana.

Lewat Instagram, BEM Unmul menulis "Kaltim Berduka - Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda" dan disertakan foto Ma'ruf Amin. Poster itu diunggah bersamaan kunjungan Ma'ruf ke Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa 2 November 2021 lalu. 

(thr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "DPR Ingatkan Telegram Kapolri saat Sikapi Kritik BEM Unmul"

Post a Comment