Kloter Pertama Jahudi Hingga Chaca Tipong Bolong

Jejak kedatangan kaum Yahudi di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, Budayawan Betawi.

Ferdinand Mendez Pinto bersama tujuh temannya atas perintah Raja Portugal dengan mengunakan brigantin, kapal yang kapasitas angkutnya delapan orang, pada 1539 berlayar menuju Achem, Algier barat. Ini dikisahkan Pinto dalam kitabnya Adventures of Mendez Pinto, 1847, yang diterbitkan di London.

Saat itu Achem kota Yahudi Barbar dalam kesibukan persiapan  memerangi kerajaan Islam di negeri timur yang merupakan mitra Ottoman. Tokoh-tokoh Jahudi Barbar dipanggilnya Pate. Pate tempo-tempo jadi nama depan, jangan di-Arabkan jadi Fatah.

Pasukan yang dikumpulkan kebanyakan serdadu bayaran dari pelbagai tempat. Biaya dari 'Sherif', gelar Yahudi kaya di Mesir.

Serangan pertama dilakunan ke  Trengganu Malaya dipimpin Pate Aladin. Trengganu jatuh. Aladin tunjuk seorang Pate jadi penguasa Trenggganu. Orang ini kemudian disebut Pate Trengganu. Aladin kemudian pergi ke Sumatera. Dia mentarget kerajaan Rao.

Sementara itu Sultan Trengganu himpun kekuatan dari kerajaan-kerajaan Islam di Andunisi ( di alek Arab untuk menyebut Indonesia,red). Kekuatan regional Islam sukses taklukan Yahudi yang rampas Trengganu. Pate Trengganu lari ke Jawa dan namanya jadi Trenggono. Kalau dia ke Betawi jadi Trenggene.

Aladin berhasil taklukan Rao. Raja Rao wafat. Permaisurinya kemudian tampil himpun kekuatan Islam Andunisi. Yahudi menyerah dan Aladin dihukum mati.

Di Jawa pasukan Jahudi dan tentara bayaran berhasil merebut kerajaan orang Melayu di Demak pada tahun 1540. Pimpinan agresor disebut Pate saja. Demak jadi basis untuk menyerbu Pasuruan yang dipimpin Raja Pambekel. Di Pasuruan Yahudi dihabisi dan Pate berikut gembong lainnya dihukum mati. Ikut mati lima anggota rombongan Mendez Pinto sebagai korban perang  Dengan Pinto, yang hidup sisa tiga.

Yahudi yang selamat banyak yang ke Jakarta dan beberapa membuat onar. Pelaku onar dihabisi Syahbandar Kalapa Wa Item dan pasukannya. Yang lain menetap di Jakarta. Hunian mereka disebut Asemka atau Asem saja dari kata Achem. 

Siongka kampung Sion/Zion. Penghuni bukan keturunan darah Yahudi, tapi Yahudi ritual. Yang kaya disebut financien atau pinangsia. Mereka di Jakarta setelah pembangunan pelabuhan Kalapa II selesai.

Jelang akhir abad XVI mereka datang dari Caucasia. Mereka membangun tempat ritual di Jl Tongkol, Kota. Tongkol artinya ratapan. Tembok ratapan dengan dua lapis dinding dan Kalasa Saya (lorong insan). Selain itu tersedia pondokan.

Arkaelog bilang bangunan itu benteng. Memang mereka kalau lihat tembokan langsung berkata: benteng. 

Kalau ada yang ingat permainan anak-anak 'Wak Wak Gung', terbatas pada gerakannya, mirip ritual Jew di Kalasa Saya di Tongkol.

Ingat lagu  Cha Cha Mari Cha? Ini lagu untuk sambut kedatangan Chacha (rabbi}.

'Cha Cha mari Cha hohoy. Cha Cha mari Cha Pong Tipong Tipong Balong'. R

0 Response to "Kloter Pertama Jahudi Hingga Chaca Tipong Bolong"

Post a Comment