Krematorium Pancaka Seroja Cirebon Tak Tahu Tarif Kremasi Membengkak Hingga Puluhan Juta

dugaan adanya oknum pengusaha rumah duka dan krematorium nakal pertama kali diungkapkan oleh Hotman Paris melalui akun Instagram @hotmanparisofficial.

Hotman Paris Hutapea meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk menindak para pelaku usaha rumah duka dan krematorium yang tega mematok harga kepengurusan jenazah Covid-19 dengan harga selangit.

Tak main-main, harga yang dipatok oleh rumah duka dan krematorium bahkan ada yang telah mencapai Rp 80 juta. Harga ini dinilai tidak wajar di tengah kesulitan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga: Dirjen WHO Dukung Olimpiade Tokyo, Sebut Olimpiade Dapat Satukan Dunia untuk Akhiri Pandemi Covid-19

"Ada warga ngadu ke saya, untuk biaya peti jenazah 25 juta, transport 7,5 juta, kremasi 45 juta, lain-lain 2,5 juta. Maka keluarga si korban harus membayar 80 juta untuk kremasi. Apakah kau bisa tersenyum saat simpan uangmu di atas penderitaan, mayat keluarga orang lain," kata Hotman dalam akun Instagram @hotmanparisofficial, Selasa (20/7/2021).

Pemprov DKI Siapkan Tempat Kremasi Jenazah Covid-19 yang Terjangkau

Pemprov DKI Jakarta akhinya menanggapi banyaknya aduan dari masyarakat soal tingginya biaya kremasi jenazah Covid-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria pun meminta kepada yayasan atau pihak swasta yang memiliki tempat kremasi agar tidak mengambil keuntungan berlebih.

Apalagi di masa sulit saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Riza juga meminta agar tempat kremasi bisa menentukan harga yang wajar dan terjangkau untuk masyarakat.

Baca juga: Pemprov DKI Minta Pihak Swasta Beri Harga yang Wajar untuk Kremasi Jenazah

"Itu kami minta kami himbau kepada yayasan atau swasta yang memiliki tempat kremasi untuk tidak mengambil keuntungan di masa sulit ini, masa pandemi ini."

0 Response to "Krematorium Pancaka Seroja Cirebon Tak Tahu Tarif Kremasi Membengkak Hingga Puluhan Juta"

Post a Comment